Pages

03 August 2009

BAGAIMANA MEMILIH VIDEO CONFERENCE YANG BAIK



Videoconference mempunyai sejarah panjang hingga mencapai perkembangan saat ini. Semua perangkat videoconference harus mengikuti standar ITU (International Telecommunication Union) untuk beberapa teknologi yang mendukung didalamnya; seperti teknologi Video/Audio Standard, Bandwidth Standard, Encryptions Standard, Streaming Standard, dan standard lainnya. Dengan adanya standard ini maka semua perangkat videoconference manapun dapat saling berinteraksi (interoperability) dengan fungsi-fungsi standard. Perubahan dan perbaikan teknologi videoconference terus berlangsung, seiring dengan perkembangan aplikasi videoconference dengan berbagai kebutuhan penggunanya. Untuk itu, perlu diperhatikan perkembangan teknologi dimasa mendatang.

Pemilihan perangkat videoconference harus mencakup faktor komitmen platform pada masing-masing perangkat yang digunakan agar dapat saling berinteraksi dengan semua fitur yang dimiliki oleh masing-masing perangkat. Hal yang lebih penting lagi yaitu bila di hari mendatang akan ada perangkat dengan teknologi terkini akan dapat berinteraksi dengan perangkat lama dengan upgrade teknologi tersebut, karena perangkat videoconference harus memiliki kemampuan untuk update teknologi sehingga masih satu platform dalam standard. Ini berarti pengguna akan mempunyai Total Customer Ownership (TCO) untuk jangka panjang karena perangkat yang dimiliki tidak akan “ketinggalan jaman”.





Beberapa aspek video conference yang ideal :



Simplicity & User Friendly
Perangkat dan system videoconference sebaiknya mudah & simpel dalam hal pengoperasian (user friendly), pemeliharaan dan pengembangan berikutnya.

Keamanan & Enkripsi
Pengguna videoconference, terutama top manajemen –VVIP” menuntut jaminan keamanan “SecureConference” selama berlangsungnya acara. Security & enkripsi AES - “Advanced Encryption Standard” - 128 bit key dan DES – 56 bit key merupakan suatu jawaban tuntutan keamanan di Video Conference, bahwa informasi tidak disadap oleh pihak tak berwenang.

Quality
H.264 adalah standart kompresi video terbaru yang mengacu ke MPEG-4 , sehingga dihasilkan kualitas gambar lebih bagus dibandingkan dengan standard video lama (H.263 ).

Value
Investasi yang dikeluarkan harus diimbangi dengan hasil yang didapat, sehingga terjadi efisiensi, efektivitas, dan pengembangan sumber daya perusahaan, yang pada akhirnya meningkatkan kinerja perusahaan. (Improve customer business, effectiveness and efficiency, rapid ROI, full TCO)

High Availibility
Sarana konferensi yg di adakan harus mampu menyediakan pelayanan sewaktu waktu/ any time bagi pengguna.

Performance
Sarana konferensi yang akan diadakan harus mengikuti standard internasional yg berlaku sehingga mampu menyalurkan informasi citra bergerak secara real time.

Scalability
Insfrastruktur sarana konferensi video yg akan di adakan harus sejalan dengan pertumbuhan kebutuhan spesifik untuk user tentang lokasi dan jumlah pengguna.

Easy to manage
Perangkat konferensi video yang akan diadakan harus mudah untuk di monitor dan di kelola.



System yang di tawarkan harus merupakan system yang flexible dari segi upgrading, dimana jika dikemudian hari di butuhkan pengembangan system ke versi yg terbaru tidak dilakukan penggantian system yg lama secara global, tetapi hanya di lakukan loading Firmware baru untuk fungsi fungsi baru, dan juga senantiasa memberikan jaminan spre part dan support dari pabrikan.

Product yang dipropose harus mendapatkan jaminan dari principal selama minimal 1 tahun, meliputi sparepart dan tidak ada perubahan merk perangkat serta kesediaan suku cadang.

Semua perangkat konferensi video harus mengikuti standard ITU ( Internasional Telecommunication Union ) untuk beberapa tehnology yang mendukung didalamnya seperti : techology video/ audio standard, bandwidth standard ,encryption standard streaming standard, wireless standard dan standard standard yang lainya. Dengan standard tersebut maka konferensi video manapun dapat saling berinteraksi (interoperability) dengan fungsi fungsi standard.

Perangkat Video conference harus mampu berpindah jaringan secara ”On-the-Flay” dan tidak perlu memerlukan rebooting.

No comments: