Pages

08 November 2007

Absensi Sidik Jari (Fingerprint)




Kedisiplinan merupakan faktor penting untuk terciptanya SDM yang berkualitas, satu paramater yang digunakan adalah kemampuan para karyawan untuk masuk kantor tepat pada waktunya. Untuk memantau ini sejumlah kantor menerapkan sistem time attendance (absensi)nya sendiri-sendiri, mulai dari absensi manual (mesin 'ceklokan'), sampai pada mesin absensi yang berbasis teknologi, seperti barcode, magnetic card atau proximity. Sistem absensi berbasis teknologi di atas, sayangnya, memiliki kelemahan tersendiri. Oknum-oknum karyawan dapat dengan mudah melakukan kecurangan dengan menitipkan kartu absennya pada teman yang datang lebih awal, untuk kemudian minta diabsenkan.


Dengan kemajuan teknologi dikembangkanlah sistem identifikasi individu dari karakter biologisnya. Konsep ini dikenal dengan nama Biometric, beberapa hal yang sudah berhasil dikembangkan adalah sidik jari, retina, struktur wajah dan suara. Diantara jenis biometrik tersebut, sidik jari menjadi pilihan terlaris. Kenapa? Karena identifikasi jenis ini yang terbukti paling aman (sidik jari tidak dapat dipasukan), nyaman (mudah melakukan verifikasi dan pegawai tidak perlu lagi beralasan tidak mengabsen karena kartu ketinggalan, hilang atau rusak) dan ekonomis (harganya kompetitif dan pengaplikasiannya membuat perusahaan dapat meminimalkan sejumlah variabel seperti mencetak kartu baru/ penggantian kartu yang rusak/ hilang). Disamping itu juga system dapat dikombinasikan dengan system control akses pintu (access control) sehingga tidak ada lagi kekhawatiran tentang peristiwa penyusupan orang yang tidak berkepentingan dan absensi titipan


Untuk kepentingan ini Pemprop Riau melalui Badan Administrasi dan Pendidikan Latihan Pegawai (BADP) melakukan pelelangan pengadaan sistem absensi sidik jari dengan nilai 1,2 milyar untuk 48 unit alat fingerprint.

Wow.... mantaplah man.... siapa yang menang tender nih..... mudah-mudahan bisa terlaksana dengan baik dan yang pasti dapat dipergunakan sesuai niat dan itikat pemerintah untuk memaksimalkan potensi pegawai negeri yang sudah terlanjur dicap "pemalas" oleh masyarakat. sorry PNS ini pendapat masyarakat lho.....

No comments: